Zoom Lumpuh Total Selama 2 Jam—GoDaddy Ternyata Dalangnya!

Platform video konferensi Zoom sempat tidak bisa diakses oleh jutaan pengguna pada Rabu sore waktu Amerika Serikat. Insiden ini berlangsung hampir dua jam dan menimbulkan kepanikan di berbagai sektor, terutama dunia kerja dan pendidikan yang mengandalkan layanan tersebut. Ternyata, masalah ini bermula dari kesalahan prosedural yang melibatkan penyedia domain ternama: GoDaddy.

Zoom Lumpuh Total Selama 2 Jam—GoDaddy Ternyata Dalangnya!

Kronologi Zoom Tiba-Tiba Tidak Bisa Diakses

Awal Mula Gangguan Terjadi

Menurut laporan resmi yang dirilis oleh Zoom, masalah mulai terdeteksi sekitar pukul 11:25 siang waktu Pasifik (PDT). Dalam pembaruan status yang diterbitkan pukul 12:17 PDT, Zoom menyebut sedang menyelidiki gangguan pada sistem resolusi nama domain (DNS) yang memengaruhi zoom.us—domain utama layanan mereka.

Dampak yang Dirasakan Pengguna

Pengguna yang tengah melakukan pertemuan virtual tiba-tiba terputus dari sesi dan disambut dengan pesan error seperti “Situs ini tidak dapat dijangkau” atau permintaan untuk memeriksa kesalahan ketik pada alamat zoom.us. Bahkan, halaman status Zoom sendiri tak bisa dibuka karena mengalami masalah serupa. Tim dukungan pelanggan pun kesulitan dijangkau karena menggunakan sistem telepon berbasis Zoom VoIP yang juga terdampak.

Apa Penyebab Sebenarnya?

Analisis dari Pihak Ketiga: Cisco ThousandEyes

Tim observasi jaringan dari Cisco ThousandEyes menemukan bahwa gangguan ini berkaitan erat dengan DNS. Mereka mencatat bahwa server domain tingkat atas untuk ekstensi .us tidak memiliki catatan yang menunjuk ke domain zoom.us. Akibatnya, layanan yang terhubung dengan domain tersebut—termasuk situs utama Zoom—tidak dapat diakses.

“Masalah ini berdampak luas, bahkan CDN (Content Delivery Network) yang biasa digunakan Zoom pun tidak bisa menjangkau server belakang mereka,” jelas pihak ThousandEyes.

GoDaddy dan Markmonitor: Dua Nama di Balik Insiden

Kesalahan Komunikasi Jadi Pemicu Utama

Dalam pembaruan status terakhir yang dirilis Zoom pada pukul 17:31 PDT, dijelaskan bahwa antara pukul 14:25 hingga 16:12 waktu Timur (ET), domain zoom.us diblokir secara tidak sengaja oleh GoDaddy Registry. Hal ini disebabkan kesalahan komunikasi antara pihak GoDaddy dan Markmonitor, perusahaan yang mengelola domain untuk Zoom.

GoDaddy Registry, yang bertanggung jawab atas pengelolaan domain .us, secara keliru menonaktifkan domain utama Zoom karena informasi yang diterimanya tidak akurat.

Siapa Itu Markmonitor dan GoDaddy Registry?

Markmonitor adalah perusahaan yang berfokus pada pengelolaan dan perlindungan aset digital, termasuk domain perusahaan besar. Sementara GoDaddy Registry merupakan pihak yang mengelola sistem domain untuk ekstensi .us. Miskomunikasi antara keduanya inilah yang akhirnya membuat domain zoom.us terblokir secara tak sengaja.

Apakah Ini Serangan Siber? Zoom Menjawab

Dalam pernyataan resminya, Zoom memastikan bahwa insiden ini bukan disebabkan oleh serangan siber atau kegagalan sistem internal. Tidak ada tanda-tanda pelanggaran keamanan, kegagalan infrastruktur, atau serangan DDoS. Masalah ini murni berasal dari sisi pengelolaan domain.

Langkah Pemulihan dan Pencegahan Ke Depan

Zoom, Markmonitor, dan GoDaddy langsung mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Pemblokiran domain segera dicabut, dan layanan Zoom kembali normal. Ketiga pihak juga menyatakan komitmennya untuk memperbaiki prosedur internal dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Zoom dan Spotify Down di Hari yang Sama, Apakah Terkait?

Menariknya, pada waktu yang hampir bersamaan, layanan streaming Spotify juga dilaporkan mengalami gangguan. Namun, hingga saat ini belum ditemukan kaitan langsung antara kedua insiden tersebut. Dugaan kuat menyebutkan bahwa keduanya merupakan kejadian terpisah dengan penyebab berbeda.

---

Kalau kamu mau tambahan keyword turunan, internal link suggestion, atau mau diubah jadi artikel panjang (pillar article), tinggal bilang aja ya. Bisa sekalian bantu bikin meta title, meta description, dan tag juga buat optimalisasi di Blogger.

Sumber : theregister.com